Kenali 7 Perbedaan Ayam Negeri dan Ayam Kampung

Hampir setiap orang doyan dengan daging ayam. Selain citarasanya yang lezat, daging ini juga terbilang lebih mudah diolah sebagai menu sehari – hari.

Kandungan nutrisi di dalamnya juga sangat baik untuk tubuh manusia. Terutama kandungan gizi yang terdapat pada ayam kampung.

Berdasarkan jenisnya, sebenarnya ada banyak sekali jenis ayam.

Namun, untuk ayam yang diolah menjadi bahan makanan, terdapat dua jenis yang populer yakni ayam negeri dan ayam kampung.

Apa itu ayam negeri dan ayam kampung dan bagaimana perbedaan dari keduanya? Pada artikel kali ini,

kita akan membahas detail mengenai perbedaan ayam negeri dan ayam kampung. Mulai dari manfaat, tekstur, kandungan gizi, hingga tampilan fisiknya.

Mengenal Ayam Negeri dan Ayam Kampung

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai perbedaan ayam negeri dan ayam kampung, tentu lebih baik kita mengenal kedua jenis unggas ini.

Berikut ini gambaran umum mengenai kedua jenis ayam tersebut.

1. Ayam Negeri

ayam negeri atau yang disebut juga dengan ayam boiler

Ayam negeri merupakan sebutan untuk ayam ras pedaging. Ayam negeri juga populer dengan sebutan ayam boiler.

Ini merupakan ras unggulan yang berasal dari hasil persilangan, sehingga menghasilkan ayam dengan produktivitas tinggi.

Terutama dalam hal menghasilkan daging untuk konsumsi.

Selain dikenal dengan istilah ayam pedaging, boiler juga dapat dikembangkan menjadi ayam petelur.

Jika merujuk pada kepentingan komersial, maka ayam negeri menjadi jenis yang tepat untuk dikembangbiakkan mengingat produktivitasnya yang tinggi.

2. Ayam Kampung

ayam kampung dipelihara secara alami tanpa suntikan hormon

Berbeda dengan ayam negeri, ayam kampung tidak memiliki julukan ayam pedaging maupun petelur.

Hal tersebut dikarenakan, ayam kampung merupakan ras yang tidak dihasilkan untuk kepentingan budidaya.

Jadi, ras ini merupakan ras alami yang tidak dibuat untuk kebutuhan komersial.

Sehingga baik pola hidup, perkembangbiakan, hingga pemeliharaan dilakukan seperti unggas dan binatang lain pada umumnya.

Yakni hidup secara alami di alam bebas atau dipelihara di lingkup tertentu secara terbatas.

Apa Perbedaan Ayam Negeri dan Ayam Kampung?

Baik ayam negeri maupun ayam kampung merupakan ras unggas yang populer dikonsumsi oleh manusia.

Sebagai bahan baku yang sering digunakan untuk membuat makanan, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Simak beberapa perbedaan ayam kampung dan boiler berikut ini :

1. Bentuk Tubuh

Perbedaan ayam negeri dan ayam kampung yang pertama dapat dilihat dari bentuk tubuhnya.

Jika melihat secara sekilas, orang dapat dengan mudah membedakan antara ayam ras boiler dengan ayam kampung.

Tentu saja karena keduanya memang memiliki perbedaan yang sangat signifikan.

Pada umumnya, ayam kampung memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil dibandingkan ras boiler.

Namun meskipun lebih kecil, bentuk tubuhnya terlihat jauh lebih gagah serta memiliki postur yang lebih jenjang.

Sebaliknya, ayam negeri memiliki bentuk tubuh lebih gemuk dan besar terutama jika dilihat dari bagian dada.

Tulang boiler juga tidak terlalu terlihat karena unggas tersebut memiliki daging dan lemak yang banyak pada tubuhnya.

2. Ukuran Daging

Jika melihat dari ciri fisiknya, dapat disimpulkan bahwa daging ayam negeri jelas memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ayam kampung.

Sebagai unggas pedaging, boiler memang menghasilkan daging yang lebih tebal, besar dan juga empuk.

Hal ini tidak mengherankan, karena tujuan dari budidaya ayam negeri memang untuk kebutuhan konsumsi.

Jadi, pada proses pemeliharaannya ayam akan diberikan pakan bernutrisi, suntikan hormon dan juga vitamin. Tujuannya agar dapat menghasilkan daging yang lebih banyak nantinya.

Untuk jenis ayam kampung sebaliknya, daging yang dihasilkan oleh unggas jenis tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil.

Hal ini dikarenakan dalam proses pemeliharaannya, ayam kampung memang hidup secara liar di alam bebas.

Jadi, pemeliharaan dilakukan secara natural dan alami seperti unggas lain pada umumnya. Pertumbuhannya tidak dirangsang dengan obat atau nutrisi apapun.

Meskipun begitu, justru inilah yang menjadi pertimbangan banyak orang lebih mengonsumsi ayam kampung.

Pertimbangannya yakni karena daging ayam kampung dinilai lebih aman dan menyehatkan karena bebas dari suntikan obat apapun.

3. Tekstur Daging

ayam kampung dan ayam boiler memiliki tektur daging yang berbeda

Beda ayam boiler dan kampung yang selanjutnya adalah dari segi tekstur daging.

Untuk ayam kampung, tekstur daging yang dihasilkannya cenderung lebih alot dan keras.

Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu memasak yang lebih lama agar teksturnya menjadi empuk.

Meskipun demikian, namun cita rasa daging ayam kampung ini dirasa lebih terasa gurih.

Hal ini karena proses pemeliharaannya yang masih tradisional, sehingga daging yang dihasilkannya pun memiliki citarasa lezat dan alami.

Untuk ayam boiler, dagingnya memang lebih gampang empuk dan tebal, namun daging ayam negeri juga mengandung lapisan lemak yang banyak sehingga sering dianggap kurang menyehatkan.

Jika diulas dari segi kelezatannya tetap saja daging dan kulit ayam boiler juga gurih karena mengandung lebih banyak lemak.

Namun, daging dari boiler dianggap sangat tepat jika dijadikan sebagai olahan untuk makanan siap saji.

Pasalnya, daging unggas tersebut tidak membutuhkan waktu lama untuk dimasak.

Daging ayam negeri bahkan bisa langsung dimasak tanpa melalui proses ungkep terlebih dahulu.

4. Warna Daging

Selanjutnya, perbedaan juga dapat dilihat dari warna daging. Untuk ayam boiler, dagingnya memiliki warna lebih cerah dan pucat.

Sebaliknya, untuk warna daging ayam kampung umumnya lebih gelap kemerahan.

Perbedaan ini sebenarnya terletak dari kandungan hemoglobin yang ada didalam kedua jenis unggas tersebut.

Pada ayam kampung, kandungan hemoglobinnya relatif lebih tinggi, demikian juga dengan kandungan zat besi yang terdapat di dalamnya.

Hal ini berakibat pada tampilan dan warna daging yang dihasilkannya sehingga tampak lebih merah.

Selain itu, metode perkembangbiakan, makanan, serta usia hidup ayam juga berpengaruh terhadap tampilan dagingnya secara visual.

5. Tekstur Kulit

ayam negeri memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi terutama di bagian kulitnya

Pada saat digigit, tekstur ayam kampong biasanya tidak selembut daging ayam boiler.

Lebih tepatnya akan ada sedikit kesan alot meskipun sudah diolah lama. Kulitnya juga memiliki tekstur yang kenyal, tidak mudah sobek sekaligus rendah lemak.

Sebaliknya, kandungan lemak yang ada pada ayam dengan ras boiler cukup tinggi.

Hal ini berpengaruh pada tampilan dari kulitnya yang akan terlihat lebih licin dan mengkilap. Ayam negeri juga memiliki kulit dengan tekstur lembek, mengandung banyak lemak, dan juga mudah sobek.

Teksturnya sendiri lebih empuk dan kenyal karena lapisan lemaknya cukup tebal.

6. Kandungan Nutrisi

Meskipun sama-sama memiliki kandungan protein yang tinggi serta baik untuk tubuh, namun kandungan gizi ayam boiler dan kampung tentunya tidak sama.

Lantas, jenis daging manakah yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi?

Jika berbicara tentang ras boiler dan kampung, daging ayam yang memiliki kandungan protein lebih tinggi adalah ayam kampung.

Secara spesifik, pada 100 gram ayam kampung terdapat protein sebesar 37, 9 gram, kemudian lemak sebanyak 9 gram dan juga kandungan energi sebesar 246 kkal.

Sebaliknya untuk ayam negeri, energi yang dihasilkan dari 100 gram dagingnya adalah sebesar 295 kkal. Lalu kandungan proteinnya adalah 37 gram dan kandungan lemaknya sebesar 14,7 gram.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ayam negeri memiliki kandungan protein yang lebih rendah, namun lebih tinggi kandungan energi dan lemaknya.

Hal ini dikarenakan pada ayam boiler atau ayam negeri, pada proses perawatannya juga dilakukan penyuntikan hormon.

Jadi, dari proses penyuntikan hormon inilah yang menyebabkan kandungan lemak pada ayam ras tersebut menjadi lebih tinggi.

7. Harga Daging

harga ayam negeri atau ayam boiler jauh lebih murah dibandingkan bila dibandingkan dengan ayam kampung

Perbedaan ayam negeri dan ayam kampung yang selanjutnya dapat dilihat dari segi harga belinya.

Untuk harga, biasanya ayam kampung dibandrol dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan ras boiler.

Namun, hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Proses pengembangbiakan ayam kampung memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan ayam negeri, yaitu sekitar 6 bulanan.

Sedangkan ras boiler hanya membutuhkan waktu 3-5 minggu saja untuk pembesaran dan menjadi ayam siap konsumsi.

Kesimpulan

Demikian beberapa poin penting mengenai perbedaan ayam negeri dan ayam kampung.

Jika melihat dari perbedaan yang terdapat pada keduanya, sebenarnya baik ayam kampung maupun negeri sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan.

Anda hanya tinggal memilih sesuai kebutuhan jenis manakah yang paling tepat.

Namun pastikan untuk memilih daging ayam yang berkualitas, aman, sehat serta layak konsumsi, serta tidak berlebihan dalam mengkonsumsi.

Terlalu banyak mengkonsumsi daging ayam bisa menyebabkan timbul beragam penyakit seperti kolesterol dll.

Baca juga: Herbal Alami Untuk Membantu Atasi Kolesterol ( https://tokoherbalmumtaz.com/produk/madu-jamkorat/ )

Batasi konsumsi sesuai kebutuhan, agar Anda pun bisa mendapatkan kebaikan gizi dari bahan makanan tersebut, ya?